Menjadi Si Baik di Semesta yang Kian Tua
Salam Hangat untuk Pembaca Kawan Bersua Kesayangan!
Di Semesta yang kian tua ini mungkin diantara kalian pernah merasa menjadi baik itu membosankan, menjadi orang baik itu mudah dimanfaatkan, atau mungkin kalian pernah berniatan untuk berhenti berbuat baik lagi. Memang tak mampu dipungkiri di bumi yang kian keras, manusia kadang tak peduli dengan manusia lain yang juga ikut menempati ruang yang sama dengannya. Banyak dari mereka, atau mungkin tanpa kita sadari kita pun pernah melakukannya, iya berbuat dengan seenak hati kita hanya demi apa yang kita mau tercapai tanpa harus bersusah payah. Tidak usah jauh jauh membayangkan dan memikirkannya, sesepele membuang sampah saja kita mungkin termasuk orang jahat, asal buang begitu saja. Padahal satu sampah itu mampu meluluh lantahkan semesta ini. Maka di Semesta yang kian tua ini orang baik sangat dicari dan dibutuhkan. Sejahat apapun semesta ini pada kita, kita tak seharusnya menjadi jahat. Seperti yang banyak tertulis dan disuarakan dimana mana, mengapa manusia tercipta paling sempurna. Bukan karena akalnya tetapi hati nurani nya. Siapa lagi yang mampu mencintai lingkungan ini, menyayangi tumbuhan dan hewan jika bukan makhluk bernama manusia ini.
Ingat kawan, baik yang kau perbuat pun nantinya juga akan berbalik padamu, bahkan mungkin jumlahnya berlipat ganda tak terkira. Iya, saya paham, mungkin kamu merasa lelah. Merasa lelah terus berbuat baik pada sesama namun malah justru mendapat balasan sebaliknya. Tak usah berkecil hati kawan. Jangan pernah berpikiran perbuatan baikmu itu salah. Mungkin suatu hari kau telah berusaha berbuat baik pada temanmu yang kesusahan, tetapi justru kau dianggap punya tujuan lain sehingga mau membantu nya tapi tak disangka saat siang tiba, saat ban kendaraan mu kempes ada manusia lain yang dengan senang hati menawarkan diri membantu mu. Orang itu tak kamu kenal, tak tahu datang dari belahan bumi mana, tapi ia ada, mau membantu mu padahal ia juga tak mengenalmu dan tak pernah kau tolong sebelumnya. Seperti itulah kadang semesta memberi mu pelajaran. Perbuatan baik mu tak mesti dibalas oleh orang yang kau tolong. Skenario Tuhan itu indah kawan. Dia maha pembuat cerita terbaik. Baik mu telah dicatat abadi disana dan akan diturunkannya orang baik untuk menolongmu saat kesusahan. Jadi, menjadi baik tak akan sia sia. Kita di bumi ini tak sendirian kawan. Kita telah ditakdirkan Tuhan menjadi makhluk sosial. Maka sudah tentu berbuat baik kepada sesama jadi kewajiban karena kita tak pernah tahu kapan kita kesulitan dan tentu tak mau bukan saat kita tertimpa musibah tak ada yang menolong. Iya, karena kita selalu memanen apa yang telah kita tanam di jauh jauh hari. Semesta ini adalah ruang timbal balik atas setiap perbuatan kita. Jika kita ingin berkawan dengan manusia manusia baik maka kitapun harus menjadi orang baik terlebih dahulu. Jika kita ingin memiliki pasangan baik maka kita juga harus rajin memperbaiki diri terlebih dahulu. Orang baik saja kadang belum mampu menemukan manusia baik lainnya di Semesta ini, apalagi jika kita menjadi orang jahat. Jadi baik itu tak perlu dimulai dari sesuatu yang besar, sesuatu yang dibayangkan saja mungkin sulit. Mulailah dari hal hal kecil disekitarmu, dari hati kecil, perkataan, dan pikiranmu. Balasannya mungkin tak didatangkan saat ini, tak didatangkan sesuai maumu, selalu berujung pahit dan malah membuat sakit hati. Tenang, Tuhan memang tak memberi apa yang kau inginkan tapi ia justru mendatangkan suatu yang lebih dari itu, suatu yang baik melebihi baik yang kau kira, suatu hal yang baik yang kau butuhkan tapi kau tak pernah memikirkannya. Jika berawal dengan luka dan air mata, itu bukan karena Tuhan tak menyayangimu, itu justru berarti yang datang setelah ini suatu yang sungguh luar biasa, suatu yang untuk mencapainya, untuk mendapatkannya harus ditempa agar kau tak terlena dan tinggi hati saat telah menerimanya. Jadi, saat berbaik hati jangan memikirkan balasan yang akan kau dapat setelahnya, niatkan saja tulus pada Yang Kuasa. Berbaik hati itu bukan suatu tugas sebagai manusia, berbaik hati adalah kebutuhan kita setiap waktu. Kebutuhan manusia agar selalu Tuhan pertemukan dengan manusia manusia baik lainnya, agar selalu diberi kemudahan disetiap langkah kehidupan di Semesta yang luas ini. Jadi, jangan ragu menjadi baik, karena baik mu juga untuk dirimu.
Komentar
Posting Komentar