Setelah Sebulan Berlalu
Selamat Malam....................
Tak terasa sudah sebulan berlalu kawan dan tanpa dirasa sebulan lagi tepat hari ulang tahun ku. Masih mampu ku ingat saat itu, saat dimana kau bawakan buku itu dengan segala tulisan yang ada di dalamnya, layaknya remaja kala itu. Aku melonjak kegirangan, membaca surat ucapan mu dengan penuh kebahagiaan. Ah, kala itu, masa masa dimana romansa putih abu abu yang mampu membuat perut ku mengeluarkan kupu kupunya. Saat dimana wajah lugu mu suka berkeliaran dalam kepalaku, saat dimana rasanya hatiku sungguh sangat bahagia hanya dengan melihat wajahmu tersenyum, melihat ocehan humormu yang tak pernah gagal membuatku tertawa. Iya kala itu, kita masih sama sama merasa saling mengisi dan saling membutuhkan. Kau yang berkata tak ada lagi teman yang mampu kau ajak cerita tentang segalanya. Dan aku yang merasa selalu jadi manusia paling bermakna jika sudah jadi pendengar atas cerita cerita mu.
Terlalu indah dan bahagia nya kisah itu, hingga waktu bergulir begitu cepatnya lalu membiarkan kisah kita selesai.
Sebelum aku menuliskan kisah ini, aku telah berjanji pada diriku sendiri, bahwa tak akan ada lagi yang tersisa selain bahagia dan senyuman atas pelajaran pelajaran baik berkat menemukan sosokmu di tengah sesaknya semesta.
Mungkin tanpa pernah bertemu denganmu, tak akan aku mampu menjadi sosok seperti ini saat ini. Mungkin bukan sosok yang baik tetapi paling tidak banyak hal baik yang mampu ku peroleh dari mengenalmu selama 2 tahun terakhir ini.
Padahal kau tahu tidak, bahwa mencintaimu adalah hal yang tak pernah kurencanakan untuk terjadi. Lewat kejadian kejadian kecil yang tak disengaja, entah mengapa semesta membuat kita dekat. Sayangnya, banyak hal yang tak ku lihat saat terus dekat denganmu. Banyak hal yang tak ku pertimbangan sebelum jatuh terlalu dalam padamu. Di saat banyak temanku memandangmu dengan tatapan tak suka, akulah salah satu manusia yang mampu menyayangimu sambil berkata dalam hati "kau pasti akan jadi baik kok suatu hari nanti saat kau telah menemukan manusia yang mampu kau jadikan alasan untuk menjadi baik". Hingga waktu terus bergulir, dan aku tak pernah melepaskan tangan untuk terus menjadi sahabatmu. Tempat mu berbagi segala kesedihan, luka, dan lelah. Aku tak pernah tahu saat itu aku sedang kau manfaatkan atau kau memang meminta tolong dengan tulus tetapi satu hal baik saat itu, aku mampu jadi manusia yang selalu berusaha sebaik mungkin untuk mampu jadi manusia yang bisa terus berbagi kebaikan dan daya yang ku punya. Paling tidak saat itu aku bisa terus memberi manfaat pada sesama terlepas apapun motif yang sedang ia jalankan.
Meskipun, kadang rasa luka, kecewa dan cemas datang menghampiri tetapi tetap banyak kebaikan yang mampu ku dapatkan.
Dan kini.............
Ku dengar kau telah menemukan tempat berlabuhmu yang baru bukan? Selamat ya, kau memang pantas mendapatkannya. Sejatinya aku tahu bahwa hatimu baik dan sungguh mulia. Bukankah aku sering tanpa sadar berkata saat kau asyik bercerita bahwa bagaimana lelaki di dunia yang semakin carut marut masih tersisa manusia berhati mulia sepertimu.
Jika kini kau sedang dalam jalur yang salah, tersesat dalam nafsu mu sendiri, tak apa. Kadang manusia tak bisa selalu berjalan dalam rute perjalanan yang lurus dan mulus. Kadang kau dihadapkan pada jalur jalur yang membuatmu bingung lalu menjebak mu dalam jalan yang salah. Ku harap kau segera temukan jalan kebenaran yang seharusnya kau tapaki. Ku harap ada manusia baik yang mampu mengajakmu keluar dari sana, menggandeng tanganmu erat dengan ikrar tak akan melepaskanmu selamanya. Seorang yang tak ikut menghakimi keputusan salahmu justru mampu merengkuh tubuhmu erat, menjadi telinga yang kuat mendengar cerita cerita mu tentang lelahnya perjalanan yang baru saja kau selesaikan.
Dunia semakin lama semakin berat, kau butuh sahabat yang mampu menyayangimu, mengertimu lebih dari siapapun. Sahabat yang tak hanya buta akan pesonamu tetapi ia yang mampu melihat dirimu dari lukisan hatimu yang mampu menenangkan mu saat badai mulai memporak porandakan kuatnya pertahanan yang telah sekuat tenaga kau buat. Mereka yang tak hanya merangkulmu saat kau sedang berada di puncak kejayaan tetapi juga tak pernah pergi saat kau terluka dan jatuh tersungkur di pojok lapangan kehidupan manusia.
Aku percaya kamu manusia kuat, maka bertualanglah cari kebaikan dan kebahagiaan di seluruh pelosok dunia. Kau tak membutuhkan ku untuk mengisi buku kisah petualanganmu. Isilah kertas kertas putih itu dengan nama nama tokoh hebat dan istimewa yang mampu buatmu jadi manusia seutuhnya, mampu memberimu pelajaran bermakna dan berguna.
Selamat Berpetualang Kawan,
Temukan dirimu seutuhnya lewat setiap pelajaran kehidupan yang berhasil kau petik serta lewat manusia manusia yang berhasil kau ajak kenalan setiap kesempatan.
Jangan bosan jatuh cinta meskipun hatimu tak pernah berhenti dijatuhi luka. Berlarilah sekencang yang kau bisa untuk mencapai cita dan cinta yang kau damba. Namun, saat kau begitu lelah, tertatih dan letih. Coba kembali tengok ke belakang, maka pasti kau temukan aku disana. Tak pernah pergi dan tak pernah pula berusaha mendekat. Berada di posisi yang tepat untuk mampu terus menyayangimu tanpa mengganggumu, menjaga mu dan siap merawat luka mu meskipun bahagia mu tak pernah kau coba beri untukkku.
Komentar
Posting Komentar