Negeri Sejuta Cerita, Indonesia
75 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945 proklamasi kemerdekaan dibacakan. Riuh ramai penuh kebahagiaan terdengar dari seluruh pelosok negeri. Pada hari itu Negeri kita tercinta telah merdeka. Tak ada lagi pertumpahan darah. Tak ada lagi kerja paksa yang memakan banyak korban jiwa. Tak ada lagi pula perampasan harta benda yang dimiliki oleh rakyat Indonesia. Hari itu Bangsa Indonesia telah lepas dari segala belenggu penjajah dan telah siap untuk kembali berdiri tegak di atas kakinya sendiri menjadi suatu bangsa yang besar yang siap maju di depan mata dunia.
Indonesia yang begitu indah. Indonesia yang memiliki keindahan alam yang begitu mempesona, membuat banyak mata dibuat iri jika melihatnya. Bukan hanya keindahan alamnya saja yang begitu mempesona tetapi juga kekayaan alamnya pula. Hampir di setiap daerah dari seluruh penjuru nusantara memiliki kekayaan masing-masing yang mampu memperkaya negeri ini. Tambang emas yang ada di Papua. Perkebunan kelapa sawit yang melimpah di Kalimantan. Seharusnya mampu memakmurkan masyarakat yang tinggal disana.
Namun, dibalik indahnya pesona alam yang begitu Indah dengan kekayaan alam yang melimpah, menyisakan banyak sekali kisah menyayat hati yang membuat ibu pertiwi menangis pilu. 75 tahun Bangsa Indonesia Merdeka tak mampu membuat seluruh masyarakatnya tersenyum bahagia. Kemiskinan yang masih terus meraja lela, banjir yang masih sering singgah di kota-kota besar ibu kota, korupsi yang selalu terjadi lagi dan lagi, perundungan, pembullyan serta pelecehan seksual yang kian menjadi-jadi. Kemanusian yang semakin terkikis. Keserakahan yang menyusahkan masyarakat kecil. Segalanya tersebut memenuhi catatan panjang 75 tahun kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Tak perlu ada yang dihakimi. Lebih baik kita berkaca pada diri sendiri. Sudah seberapa besarkah kita ikut serta mengambil peran atas yang banyak menimpa bangsa ini. Tak akan pernah surut jika yang kita lakukan hanya diam dan rebahan di atas kasur empuk. Sedangkan di luar begitu carut marut. Banyak adik-adik kita yang sedang mengalami pembullyan yang hebat. Banyak dari tetangga kita yang tak mampu menelan sesuap nasi. Banyak pejabat tinggi negeri yang sedang asyik makan uang bangsa sendiri. Maka, sudah waktunya kita ambil peran. Tak perlu langsung mengambil suatu langkah besar. Segalanya dimulai dari ketulusan hati untuk menyelamatkan negeri. Perlahan membuka mata dan mengambil suatu langkah kecil pergerakan menginisiasi sebagai seorang mahasiswa yang peduli.
Mari bersama kita wujudkan Indonesia yang benar-benar merdeka. Tidak ada lagi belenggu dan tekanan batin yang tersisa. Tidak ada lagi keresahan dan ketakutan yang meraja lela. Mari kita realisasikan kelima sila dasar negara kita untuk seluruh masyarakat Indonesia. Agar seluruhnya mampu hidup bahagia dengan penghidupan serta pendidikan yang layak. Tak ada lagi kesenjangan yang mampu memancing kejahatan. Segala kekayaan alam mampu mereka rasakan. Senyum kebahagiaan mampu mereka ciptakan setiap hari dalam kehangatan hidup bersama keluarga masing-masing tanpa adanya tekanan dan rasa tidak menyenangkan.
Negeri kita Negeri yang kaya
Jangan biarkan warganya terus merana
Maka saatnya yang muda terus berkarya
Agar rakyatnya mampu kembali bahagia
Komentar
Posting Komentar