Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Bisik Paling Berisik

Selepas deras hujan mengguyur bumi dengan begitu tega, malam tak lama tiba. Sepertinya hujan takut pada malam hingga ia bergegas pergi sebelum angkasa mulai gelap. Senyap. Kata yang ia kira mampu mendeskripsikan semesta ketika angkasa berubah rona. Tapi tidak untuk kali ini. Senyapnya malam terganggu oleh bising suara tak terdengar. Tersimpan rapi dalam lubuk hati seorang manusia. Matanya tak lepas tercekat pada layar di hadapannya. Mulutnya diam namun tidak dengan apa yang ada dalam hati dan pikirannya. Mereka saling beradu. Berdebat tentang sesuatu. Hatinya mendamba sesuatu. Otaknya menolak tak mau. Sepasang organ yang selalu saja tak mampu bersatu. Raga yang mereka tempati menjadi semakin ragu. Hati tak pernah menipu. Apa yang ia rasa tidak pernah pura-pura. Namun, otak tak pernah salah. Banyak rasa yang kadang tak perlu ditanggapi dengan sungguh. Banyak rasa yang kadang tak perlu diiyakan agar tak terlalut semakin dalam. Tapi untuk malam yang sendu ini, rasa itu benar-benar begitu...

Salah Letakkan Rasa

Dari dulu, kira-kira 2 tahun dari saat ini aku sadar ada yang baru dari hatiku. Ada yang tak biasa jika sudah menyangkut tentang dirimu. Dan kian waktu berlalu aku sadar bahwa rasa itu adalah rasa kasih sayang yang tak biasa seperti yang kubagi pada manusia lainnya. Setelah ku tahu rasa itu hadir, aku ingin bahwa kau tahu. Aku ingin kaupun merasakannya dan mungkin jika kau setuju kau boleh membalasnya. Meski itu bukan harap terbesar ku. Lewat rasa itu, aku ingin jadi manusia nomor 1 dalam hidupmu yang mampu selalu membuatmu tertawa serta membasuh setiap luka dan tangis lara yang kau alami. Aku ingin sekali menjadi tameng mu yang selalu mampu melindungi mu agar terhindar dari segala kesedihan. Iya, aku ingin selalu kau bahagia. Dari ruang ku terjaga saat itu, yang memang tak jauh dari ruangmu berada aku selalu bisa menyaksikan apa saja yang sedang kau kerjakan. Dengan senang hati aku pun sering kali membantumu, menjadi pendengar ceritamu bahkan tak keberatan melakukan apa saja untukmu....

Coretan Tengah Malam

Dibuat pada pukul 23 lewat 39 menit Kata orang ia itu lelaki bangsat Kata teman ia adalah lelaki jahat Katanya ia suka minum dan bermain wanita Katanya ia sombong dan sungguh gaya Kudengar dia sekarang berbeda Kudengar katanya dia sudah lupa Tapi nyatanya Segala yang terlihat mata Hatinya masih sama Tapi memang segalanya banyak berbeda Dia masih si baik yang selalu merasa rendah itu Dia tetap manusia yang hanya ingin membuat ku senang setiap waktu Tawanya memang sedikit berkurang Ku temukan banyak luka di ujung sorot matanya Ia telah jadi pemabuk kini Ia telah jadi pecandu rokok kini Kadang ibadahpun ia tak ingat Kadang sekolahpun sering kali telat Tapi hatinya tak berbeda sedikitpun Dari awal aku mengenalnya hingga kini ia telah terbawa oleh arus keras pergaulan serta pendewasaan dunia Ia tetap manusia yang lugu itu Serusak apapun ia kini, paling tidak ia tidak berbohong Paling tidak ia mampu mengungkapkan segala isi hatinya Paling tidak ia tak berbohong pada ...

Berjalan Tanpa Cahaya

Berjalan Tanpa Cahaya  Kalau dipikir-pikir lagi hidup kita ini seperti sedang berjalan di dalam sebuah ruang tanpa ujung namun tanpa cahaya di dalamnya. Kau tak pernah tahu apa yang sedang ada di depanmu. Jalan seperti apa yang akan kau lewati nantinya. Tetapi kau harus tetap berjalan agar tak mati ditelan kegelapan.  Kadang ada lubang yang membuatmu hampir terperosok.  Kadang pula ada lantai licin yang membuat sedikit terpeleset.  Kadang pula jalannya mulus ada penahan di kiri dan kanan sebagai pegangan. Tetapi tak lama kau berjalan pegangan itupun juga kembali hilang.  Dalam perjalanan ini tak ada yang selamanya. Tak ada yang bermasa lama. Kau tak selamanya berjalan di lantai yang licin. Kau pun tak selamanya pula berjalan di jalan yang halus.  Di setiap perjalanannya kau akan mendengar banyak suara yang membuat dirimu lelah, pusing, dan kebingungan. Kau bingung suara mana yang harusnya kau dengar. Perkataan mana yang harusnya kau ikuti...