Bisik Paling Berisik
Selepas deras hujan mengguyur bumi dengan begitu tega, malam tak lama tiba. Sepertinya hujan takut pada malam hingga ia bergegas pergi sebelum angkasa mulai gelap. Senyap. Kata yang ia kira mampu mendeskripsikan semesta ketika angkasa berubah rona. Tapi tidak untuk kali ini. Senyapnya malam terganggu oleh bising suara tak terdengar. Tersimpan rapi dalam lubuk hati seorang manusia. Matanya tak lepas tercekat pada layar di hadapannya. Mulutnya diam namun tidak dengan apa yang ada dalam hati dan pikirannya. Mereka saling beradu. Berdebat tentang sesuatu. Hatinya mendamba sesuatu. Otaknya menolak tak mau. Sepasang organ yang selalu saja tak mampu bersatu. Raga yang mereka tempati menjadi semakin ragu. Hati tak pernah menipu. Apa yang ia rasa tidak pernah pura-pura. Namun, otak tak pernah salah. Banyak rasa yang kadang tak perlu ditanggapi dengan sungguh. Banyak rasa yang kadang tak perlu diiyakan agar tak terlalut semakin dalam. Tapi untuk malam yang sendu ini, rasa itu benar-benar begitu...