Berjalan Tanpa Cahaya
Berjalan Tanpa Cahaya
Kalau dipikir-pikir lagi hidup kita ini seperti sedang berjalan di dalam sebuah ruang tanpa ujung namun tanpa cahaya di dalamnya. Kau tak pernah tahu apa yang sedang ada di depanmu. Jalan seperti apa yang akan kau lewati nantinya. Tetapi kau harus tetap berjalan agar tak mati ditelan kegelapan.
Kadang ada lubang yang membuatmu hampir terperosok.
Kadang pula ada lantai licin yang membuat sedikit terpeleset.
Kadang pula jalannya mulus ada penahan di kiri dan kanan sebagai pegangan. Tetapi tak lama kau berjalan pegangan itupun juga kembali hilang.
Dalam perjalanan ini tak ada yang selamanya. Tak ada yang bermasa lama. Kau tak selamanya berjalan di lantai yang licin. Kau pun tak selamanya pula berjalan di jalan yang halus.
Di setiap perjalanannya kau akan mendengar banyak suara yang membuat dirimu lelah, pusing, dan kebingungan. Kau bingung suara mana yang harusnya kau dengar. Perkataan mana yang harusnya kau ikuti untuk keluar dari ruang gelap ini. Akhirnya kau memilih untuk tak mengikuti satu pun suara yang ada di sana. Kau lebih memilih untuk mengikuti kata hatimu sendiri.
Kau terus berjalan dengan banyak luka yang kau dapatkan. Akibat tersandung meja di tengah jalan. Akibat terpeleset di licinnya jalan. Akibat tergores paku yang sedang tertancap miring di sebuah kayu lapuk di sudut ruangan.
Namun, satu hal saat kau sudah menemukan terangnya cahaya di ujung sebuah ruang, kau menjadi manusia yang berbeda dari saat sebelum kau masuk dan berjalan sendirian di ruang gelap ini. Kau menjadi seorang yang kuat, seorang yang tak lagi mudah dikalahkan oleh berbagai cobaan dan rintangan kehidupan apapun bentuknya. Segala jenis luka sudah pernah kau cicipi satu per satu membuatmu jadi manusia hebat dan juga kuat.
Dan hal lainnya yaitu, dirimu menjadi seorang yang tak lagi bergantung dengan satu pun manusia yang hidup di muka bumi ini. Karena nyatanya seorang yang mampu menyelematkanmu dari pedihnya seluruh realita kehidupan di dunia ini hanyalah dirimu sendiri. Tak ada manusia yang mampu menyelamatkanmu jika dirimu tak bergerak, jika dirimu tak ingin selamat, jika dirimu terus larut akan suatu hal yang telah berlalu.
Maka, kata hati jadi teman terbaik selama hidup yang akan selalu mengantarkanmu melewati satu per satu masalah baru yang tak mungkin tak tercipta selama kau masih bernyawa. Jadi, kalau kau saat ini sedang terperangkap di ruang gelap itu, jangan bersedih, jangan menyerah pada keadaan.
Ayo bangkit dan buktikan bahwa dirimu mampu menemukan terangnya cahaya yang membuat hidupmu tak lagi kelam dan menderita. Setiap manusia pasti akan ditempatkan disana entah kapan waktunya. Tapi ujian itu pasti akan datang, tak usah takut dan menghindar karena seberapapun besarnya masalah yang tercipta, Tuhan adalah sebesar-sebesarnya dari segala yang ada di langit maupun di bumi.
Komentar
Posting Komentar